::hidup sebagai MUJAHIDAH,mati sebagai SYAHID::

Wednesday, March 16, 2011

Innama'al ushri yusro


Wahai manusia,
Setelah lapar ada kenyang,
Setelah haus ada kepuasan,
Setelah bergadang ada tidur pulas,
Dan setelah sakit ada kesembuhan.

Setiap yang hilang pasti ketemu,
Dalam kesesatan akan datang petunjuk,
Dalam kesulitan ada kemudahan,
Dan setiap kegelapan akan terang benderang.

“Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan
(kepada Rasul-Nya) atau suatu keputusan dari sisi-Nya.”
(QS. Al-Maidah: 52)

Sampaikan kabar gembira kepada malam hari
Bahwa sang fajar pasti datang mengusirnya
dari puncak-puncak gunung dan dasar-dasar lembah.

Kabarkan juga kepada orang yang dilanda kesusahan,
Bahwa pertolongan akan datang secepat kelebat cahaya dan kedipan mata.

Kabarkan juga kepada orang yang ditindas,
Bahwa kelembutan dan dekapan hangat akan segera tiba.

Saat Anda melihat hamparan padang sahara
yang seolah memanjang tanpa batas,
Ketahuilah bahwa dibalik kejauhan itu
terdapat kebun yang rimbun penuh hijau dedaunan.

Ketika Anda melihat seutas tali meregang kencang,
Ketahuilah bahwa, tali itu akan segera putus.

Setiap tangisan akan berujung dengan senyuman,
Ketakutan akan berakhir dengan rasa aman,
Dan kegelisahan akan sirna oleh kedamaian.

Kobaran api tidak mampu membakar tubuh Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam.
Dan itu, karena pertolongan Ilahi membuka “jendela” seraya berfirman:
“Hai api menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.”
(QS. Al-Anbiya’ : 69)

Lautan luas tak kuasa menenggelamkan Kalimur Rahman (Musa ‘Alaihissalam).
Itu, karena suara agung kala itu telah bertitah,
“Sekali-kali tidak akan tersusul. Sesungguhnya, Rabb-ku besertaku,
kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku.”
(QS. Asy-Syu’ara: 62).

Ketika bersembunyi dari kaum kafir dalam sebuah gua,
Nabi Muhammad Saw yang ma’shum mengabarkan kepada Abu Bakar
bahwa Allah Yang Maha Tunggal dan Maha Tinggi ada bersama mereka.
Sehingga, rasa aman, tentram dan tenang pun datang menyelimuti Abu Bakar.

Mereka yang terpaku pada waktu yang terbatas
dan pada kondisi yang (mungkin) sangat kelam,
Umumnya hanya akan merasa kesusahan, kesengsaraan,
dan keputusasaan dalam hidup mereka.
Itu, karena mereka hanya menatap dinding-dinding kamar
dan pintu rumah-rumah mereka.
Padahal, mereka seharusnya menembuskan pandangan sampai kebelakang tabir
dan berpikir lebih jauh tentang hal-hal yang berada di luar pagar rumahnya.

Maka dari itu, jangan pernah merasa terhimpit sejengkalpun,
Karena setiap keadaan pasti berubah.

Dan sebaik-baik ibadah adalah menanti kemudahan dengan sabar.
Betapapun, hari demi hari akan terus bergulir,
Tahun demi tahun akan selalu berganti,
Malam demi malam pun datang silih berganti.
Meski demikian, yang gaib tetap tersembunyi,
Dan sang Maha Bijaksana tetap pada keadaan dan segala sifat-Nya.
Dan Allah mungkin akan menciptakan sesuatu yang baru setelah itu semua.
Tetapi sesungguhnya, setelah kesulitan itu tetap akan muncul kemudahan.

Wallahu a’lam,
Semoga bermanfaat.


Sunday, March 6, 2011

Alah perempuan pakai tudung pun perangai buruk nak buat ape.



*Saya dapatkan artikel ini daripada salah seorang sahabat saya di fb. Jadi saya meminta kebenarannya untuk dipostkan di sini.

As-Salaamu ‘alaikum…

Kebanyakan wanita bertudung atau yang sentiasa berusaha menjaga auratnya sering menghadapi perlian seperti di atas. Maka berikut adalah beberapa jawaban saya yang mungkin dapat membantu rakan-rakan muslimah bagi menjawab perlian tersebut. Saya letakkan dalam bentuk point supaya lebih mudah dan kelihatan ringkas.

1 – Kebaikan seseorang tidaklah dinilai berdasarkan akhlak, perangai, mahupun dressing semata-mata. Tapi, dinilai bermula dari dasar akidah dan keimanan seseorang itu kepada Allah. Dinilai mengikut seberapa usaha untuk mereka taat kepada Allah. Inilah aspek pertama yang sewajarnya kita tanamkan dalam diri masing-masing yang mengaku sebagai muslim.

2 – Suruhan pemakaian tudung dan menutup aurat bukanlah untuk fesyen atau suka-suka. Tapi adalah kerana ianya merupakan perintah Allah. Berakhlak baik juga merupakan suruhan dan tuntutan sebagai muslim. Tidak kira siapa saja insan yang bergelar muslim, maka dia wajib menutup aurat seperti yang diperintahkan dan berusaha memiliki akhlak yang baik.

3 – Setiap muslim itu tidak terlepas dari setiap kewajibannya. Biarpun anda seorang pembunuh, perompak, penyamun, penzina, mahupun kaki lepak. Anda sebenarnya tidak pernah terlepas untuk menunaikan kewajiban bersolat! Sekiranya anda telah sah muslim. Jangan ingat andai anda seorang yang jahat, maka anda terlepas dari kewajiban solat? Sungguh tidak sama sekali. Jika anda jahat (eg. Pembunuh, perompak…) sekalipun, anda tetap wajib jalankan perintah Allah, bahkan wajib segera tinggalkan kejahatan anda tersebut. Begitu jugalah dengan kewajiban bertudung! Biarpun anda seorang yang jahat dalam hal yang lain, jangan ingat anda patut tinggalkan penutupan aurat. Anda tidak pernah terlepas dari kewajiban itu, walaupun anda menganggap diri anda masih tidak layak bertudung… sungguh, itu semua hanya imaginasi sampah anda sahaja.

4 – Perangai yang tidak baik adalah kesalahan. Tidak menutup Aurat juga satu kesalahan. Jika anda tinggal dua-dua (tutup aurat dan berakhlak baik), anda telah lakukan dua kesalahan. Jadi, berusahalah untuk lakukan dua-dua.

5 – Mereka yang mengatakan statement “Alaah! Perempuan Pakai Tudung Pun Perangai Buruk!”, Sebenarnya, akhlak andalah yang rosak. Malahan ditambah dengan satu lagi kerosakan, iaitu kerosakan minda dan jiwa. Anda sebenarnya telah memperlekehkan hukum Allah. Anda juga telah memperlekehkan insan yang sedang berusaha mentaati perintah Allah (dalam bab tutup Aurat). Apakah anda perasan bahawa anda sudah lebih baik berbanding insan yang menutup aurat tersebut apabila anda berani melafazkan kalimat keji seperti itu, sedangkan anda sendiri membiarkan aurat anda terbuka?! Kenapa anda mencerca insan yang berusaha untuk memakai pakaian yang disarankan oleh Allah? Apakah pakaian anda sudah lebih baik berbanding apa yang telah Allah tetapkan? Anda mahu lawan Tuhan?

6 – Penilaian baik dan buruk, atau cantik dan tidak cantik… semuanya adalah tidak muktamad pada kacamata hati dan fikiran manusia. Tetapi, ia mestilah berpandukan kepada petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Kita tiada hak sedikitpun dalam menetapkan syari’at2 tertentu di dalam agama dan kehidupan ini. Bahkan, kitalah yang wajib menundukkan hati kita kepada-Nya. Allah berhak menetapkan segalanya. Allah juga sebenarnya telah amat banyak memberikan kelongaran kepada kita. Namun, kebanyakan manusia itu sahaja yang sememang tabiatnya gemar melampaui batas. Berbahagialah kepada sesiapa yang berusaha sedaya upaya dalam mentaati Allah.

7 – Adakah, manusia yang gagal dalam sesuatu ketaatan itu wajar meninggalkan ketaatan yang lainnya juga? Adakah manusia yang bergelar pembunuh itu wajar meninggalkan solatnya? Adakah insan yang belum sempurna akhlaknya itu tidak sepatutnya menutup aurat? Adakah mereka orang yang tidak cukup puasanya itu tidak perlu membayar zakat? Saya katakan… anda siapa untuk mengatakan mereka tidak layak? Bahkan, solat itu tuntutan ke atas seluruh umat Islam. Begitu juga penutupan aurat.

8 – Sewajarnya, dalam keadaan seperti ini… kita sewajarnya saling nasihat-menasihati. Agar dapat menambahkan kesempurnaan diri dalam usaha mendekatkan diri kepada Allah s.w.t. Melainkan ada kerosakan di dalam hati dan jiwanya, pasti tindakannya hanya mahu memberontak dan tidak senang dengan orang lain dan terhadap apa yang diturunkan oleh Allah kepada-Nya. Ketahuilah, wujudkah manusia yang benar-benar sempurna?

Ayuh, bersegeralah kita kepada syurga Allah. Burulah redha Allah dengan ilmu yang sahihah!

"Sesiapa yang memakai pakaian demi kemasyhuran, maka Allah akan memakaikannya pada hari Qiamat yang semisal, kemudian membakarnya dengan api neraka (Sunan Abu Daud: 4029. Di-nilai hasan oleh al-Albani)

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (al-A’raaf 7: 26)

Al-Faqir illallah Nawawi Bin Subandi as-Salafy wal-Atsary


Saturday, March 5, 2011

Sebuah pertemuan..






Ketika diri mencari sinar
Secebis cahaya menerangi laluan
Ada kalanya langkahku tersasar
Tersungkur di lembah kegelapan

Bagaikan terdengar bisikan rindu
Mengalun kalimah menyapa keinsafan
Kehadiranmu menyentuh kalbu
Menyalakan obor pengharapan

C/O 1:
Tika ku kealpaan
Kau bisikkan bicara keinsafan
Kau beri kekuatan, tika aku
Diuji dengan dugaan?
Saat ku kehilangan keyakinan
Kau nyalakan harapan
Saat ku meragukan keampunan Tuhan
Kau katakan rahmat-Nya mengatasi segala

(*) Menitis airmataku keharuan
Kepada sebuah pertemuan
Kehadiranmu mendamaikan
Hati yang dahulu keresahan

Cinta yang semakin kesamaran
Kau gilap cahaya kebahagiaan
Tulus keikhlasan menjadi ikatan
Dengan restu kasih-Mu, oh Tuhan

C/O 2:
Titisan air mata menyubur cinta
Dan rindu pun berbunga
Mekar tidak pernah layu
Damainya hati
Yang dulu resah keliru
Cintaku takkan pudar diuji dugaan
Mengharum dalam harapan
Moga kan kesampaian kepada Tuhan
Lantaran diri hamba kerdil dan hina

Ulang (*)

Syukur sungguh di hati ini
Dikurniakan teman sejati
Menunjuk jalan dekati-Nya
Tika diri dalam kebuntuan

Betapa aku menghargai
Kejujuran yang kau beri
Mengajarku mengenal erti
Cinta hakiki yang abadi

Tiada yang menjadi impian
Selain rahmat kasih-Mu Tuhan
Yang terbias pada ketulusan
Sekeping hati seorang insan
Bernama teman